Hacker dan Cracker
Dalam dunia jaringan
baik yang bersifat tertutup (intranet) maupun yang bersifat terbuka
(internet) perlu kita sadari bahwa ada saja kemungkinan sistem komputer
mendapat ancaman dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Jumlah
pada penyusup (hacker) dan para perusak (cracker) semakin meningkat.
Hacker pada hakekatnya adalah orang-orang yang dapat
dikategorikan sebagai programmer yang pandai dan senang meng-utak-utik
sesuatu yang dirasakan sebagai penghalang terhadap apa yang ingin
dicapainya. Bagi seorang hacker perlindungan terhadap sistem komputer
adalah tantangan, mereka akan mencari cara bagaimana bisa menembus password, firewall, access-key
dan sebagainya. Walau demikian hacker bisa dibedakan atas dua golongan,
golongan putih (white hat) dan golongan hitam (black hat).
Golongan putih biasanya tidak memiliki niat jahat, mereka melakukan
penyusupan hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu atau untuk memuaskan
kemampuan programming-nya dalam menembus penghalang yang ada, atau hanya
untuk mencari tahu kelemahan sistem pertahanan komputer sehingga bisa
membuat pertahanan yang lebih baik. Golongan hitam melakukan penyusupan
paling tidak untuk mencuri rahasia dari sistem komputer, dan kalau perlu
merusak data atau merusak sistem yang sedang berjalan.
Cracker adalah orang-orang yang menembus pertahanan
keamanan sistem komputer untuk merusak, mencari keuntungan pribadi dan
merugikan pemilik sistem komputer. Hacker golongan hitam sebenarnya bisa
dikategorikan sebagai cracker.
Hacker dan Cracker keduanya tetap melakukan tindakan yang melanggar
aturan yaitu menembus pertahanan keamanan sistem komputer karena tidak
mendapat hak akses.
Virus Komputer
Virus komputer adalah program komputer yang masuk ke dalam sistem
untuk melakukan sesuatu, misalnya meng-interupsi proses yang sedang
berjalan di CPU, memperlambat kinerja komputer, memenuhi memory komputer
sehingga kegiatan CPU berhenti, memenuhi hard-disk, menghapus
file-file, merusak sistem operasi, dan sebagainya.
Virus komputer juga merupakan hasil karya seorang programmer yang
punya niat jahat atau hanya untuk memuaskan nafsu programming-nya yang
berhasil menyusupkan virus kedalam sistem komputer orang lain. Jumlah
virus bertambah terus setiap hari sehingga pemilik sistem komputer harus
selalu waspada. Virus menyusup masuk ke dalam sistem komputer melalui
berbagai cara, antara lain:
- Pertukaran file, misalnya mengambil file (copy & paste) dari komputer lain yang telah tertular virus.
- E-mail, membaca e-mail dari sumber yang tidak dikenal bisa berisiko tertular virus, karena virus telah ditambahkan (attach) ke file e-mail.
- IRC, saluran chatting bisa dijadikan jalan bagi virus untuk masuk ke komputer.
Berikut ini adalah daftar dari 20 gangguan keamanan pada jaringan
komputer, walaupun daftar ini tidak menjelaskan semua kemungkinan
sehingga bisa saja jenis gangguan yang timbul bukan salah satu dari yang
ada dalam daftar.
- Denial of Service (DoS) : serangan yang bertujuan untuk menggagalkan pelayanan sistem jaringan kepada pengguna-nya yang sah, misalnya pada sebuah situs e-commerce layanan pemesanan barang selalu gagal, atau user sama sekali tidak bisa login, daftar barang tidak muncul atau sudah diacak, dsb. Bentuk serangan yang lebih parah disebut DDoS (Distributed Denial of Service) dimana berbagai bentuk serangan secara simultan bekerja menggagalkan fungsi jaringan.
- Back Door : suatu serangan (biasanya bersumber dari suatu software yang baru di instal) yang dengan sengaja membuka suatu “pintu belakang” bagi pengunjung tertentu, tanpa disadari oleh orang yang meng-instal software, sehingga mereka dengan mudah masuk kedalam sistem jaringan.
- Spoofing : suatu usaha dari orang yang tidak berhak misalnya dengan memalsukan identitas, untuk masuk ke suatu sistem jaringan, seakan-akan dia adalah user yang berhak.
- Man in the Middle : seorang penyerang yang menempatkan dirinya diantara dua orang yang sedang berkomunikasi melalui jaringan, sehingga semua informasi dari sua arah melewati, disadap, dan bila perlu diubah oleh penyerang tersebut tanpa diketahui oleh orang yang sedang berkomunikasi.
- Replay : informasi yang sedang didistribusikan dalam jaringan dicegat oleh penyerang, setelah disadap ataupun diubah maka informasi ini disalurkan kembali ke dalam jaringan, seakan-akan masih berasal dari sumber asli.
- Session Hijacking : sessi TCP yang sedang berlangsung antara dua mesin dalam jaringan diambil alih oleh hacker, untuk dirusak atau diubah.
- DNS Poisoning : hacker merubah atau merusak isi DNS sehingga semua akses yang memakai DNS ini akan disalurkan ke alamat yang salah atau alamat yang dituju tidak bisa diakses.
- Social Engineering : serangan hacker terhadap user yang memanfaatkan sisi kelemahan dari manusia misalnya dengan cara merekayasa perasaan user sehingga pada akhirnya user bersedia mengirim informasi kepada hacker untuk selanjutnya digunakan dalam merusak sistem jaringan.
- Password Guessing : suatu usaha untuk menebak password sehingga pada akhirnya hacker ini bisa menggunakan password tersebut.
- Brute Force : suatu usaha untuk memecahkan kode password melalui software yang menggunakan berbagai teknik kombinasi.
- Software Exploitation : suatu usaha penyerangan yang memanfaatkan kelemahan atau “bug” dari suatu software, biasanya setelah kebobolan barulah pembuat software menyediakan “hot fix” atau “Service pack” untuk mengatasi bug tersebut.
- War Dialing : pelacakan nomer telepon yang bisa koneksi ke suatu modem sehingga memungkinkan penyerang untuk masuk kedalam jaringan.
- SYN flood : serangan yang memanfaatkan proses “hand-shaking” dalam komunikasi melalui protokol TCP/IP, sehingga ada kemungkinan dua mesin yang berkomunikasi akan putus hubungan.
- Smurfing : suatu serangan yang dapat menyebabkan suatu mesin menerima banyak sekali “echo” dengan cara mengirimkan permintaan echo pada alamat “broadcast” dari jaringan.
- Ping of Death : suatu usaha untuk mematikan suatu host/komputer dengan cara mengirim paket besar melalui ping, misalnya dari command-line dari Window ketik: ping –l 65550 192.168.1.x
- Port Scanning : usaha pelacakan port yang terbuka pada suatu sistem jaringan sehingga dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk melakukan serangan.
- Unicode : serangan terhadap situs web melalui perintah yang disertakan dalam url http, misalnya : http://www.xxxx.com/scripts/..%c1%9c../cmd1.exe?/ c+echo..
- SQL Injection : serangan yang memanfaatkan karakter khusus seperti ‘ dan ‘ or “ yang memiliki arti khusus pada SQL server sehingga login dan password bisa dilewati.
- XSS : cross site scripting, serangan melalui port 80 (url http) yang memanfaatkan kelemahan aplikasi pada situs web sehingga isi-nya bisa diubah (deface).
- E-mail Trojans : serangan virus melalui attachment pada e-mail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar