Teknologi Basis Data
Manajemen organisasi memerlukan pengambilan keputusan,
baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam perencanaan strategis
ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi
yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat
sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data
dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database)
agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan
pengamanan-nya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien. Sebagai
contoh suatu institusi akademik harus membangun database akademik,
minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data
ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang
penyelenggaran akademik institusi tersebut.
Agar suatu database yang efektif dapat dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database.
Definisi dan Terminologi
Data adalah representasi objek yang menjadi perhatian, misalnya bila
mahasiswa menjadi perhatian maka dikumpulkan data yang dapat mewakili
objek mahasiswa, misalnya nama, tanggal lahir, jenis kelamin, agama,
alamat, dan sebagainya. Apabila kumpulan representasi data ini direkam
dan disimpan maka diperoleh file data. Informasi tentang mahasiswa dapat
diperoleh dengan cara mengolah kumpulan data mahasiswa tersebut,
misalnya dapat diperoleh informasi tentang komposisi umur mahasiswa,
tentang komposisi agama, jenis kelamin dan sebagainya.
Adakalanya diperlukan lebih dari satu file yang saling berkaitan
untuk merepresentasikan suatu objek, kumpulan file yang diatur dan
saling berkaitan (memiliki relasi) disebut sebagai “database” (atau
pangkalan data). Informasi dapat diperoleh dengan cepat dan tepat
apabila basisdata telah tersusun rapi dan sempurna. Database harus
merepresentasi-kan objek secara sempurna, agar bisa memberikan informasi
yang tepat, misalnya database nasabah bank harus memuat data nasabah
secara lengkap dan mutakhir, kalau tidak maka informasi tentang keadaan
keuangan nasabah akan kacau. Database juga harus memiliki kemampuan
untuk mengamankan data yang dikandungnya sehingga tidak dapat dibaca,
digunakan, diubah, dan dirusak oleh orang yang tidak berhak.
Database (basisdata) dapat pula diumpamakan sebagai suatu lemari
arsip, dimana dalam pengelolaan-nya memerlukan aturan-aturan tertentu
agar suatu arsip mudah ditemukan, misalnya dibundel menurut kelompok dan
jenis arsipnya, kemudian diberi nomer yang mengikuti suatu sistem
penomoran arsip, lalu bundel-bundel arsip ini ditempatkan pada lemari
mengikuti urutan tertentu. Pada sistem basisdata digital, setiap bundel
adalah file data, dimana didalamnya direkam record-data yang sejenis.
Antara satu file dengan file lainnya terdapat relasi, dan bila ada file
yang tidak memiliki relasi dengan file lain maka sebenarnya file
tersebut bukan anggota dari basisdata.
Data adalah representasi dari fakta dunia
nyata yang mewakili suatu objek yang sedang ditinjau (manusia, barang,
peristiwa, hewan, konsep, keadaan, dsb), dan direkam dalam bentuk huruf,
kata, angka, simbol, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Base adalah basis yang dapat diartikan sebagai gudang, markas, tempat berkumpul dari suatu objek atau representasi objek.
Definisi : Basisdata dapat didefinisikan dalam berbagai cara:
- Kumpulan file data yang saling berhubungan (berelasi) dan diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
- Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan (Fathansyah, 1999).
- Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup perusahaan, instansi (Kristanto, 1994).
- Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai bersama (C.J Date, 1981)
- Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain (Martin, 1977)
Dalam semua definisi diatas ditonjolkan adanya relasi / hubungan, tanpa pengulangan, pengelompokan, peng-organisasian, effisiensi, dan effektivitas.
Terminologi yang digunakan dalam Database cukup bervariasi sehingga
dianggap perlu untuk menggunakan istilah yang sekiranya dapat dipakai
bersama dengan suatu pengertian yang sama.
Entity : Entitas, adalah objek yang bisa
mewakili orang, tempat, kejadian, atau konsep yang informasi-nya perlu
direkam. Pada bidang administrasi akademik, entitas adalah mahasiswa,
matakuliah, dosen, ruangan, daftar pustaka, pembayaran, nilai ujian,
dsb.
Attribute : Atribut, suatu nama atau
sebutan untuk mewakili suatu entitas. Misalnya mahasiswa memiliki
atribut seperti NoInduk, Nama, Alamat, Tgl-Lahir, Tempat Lahir, Agama,
Status, Jenis Kelamin, dsb.
Data Value : Nilai data, yaitu nilai yang
dimiliki atau diberikan kepada suatu atribut, misalnya atribut Nama
diberi nilai “Ahmad”, Tgl-Lahir diberi nilai “27-Maret-1978”, dsb.
Data Field : Field data, adalah elemen data
yang memiliki nilai. Pada hakekatnya Field data sama fungsinya dengan
Atribut data. Nama, Alamat, Jenis Kelamin, dsb, apabila nilainya direkam
ke dalam suatu file maka disebut Field-data.
Record / Tuple : Record atau Rekaman data,
merupakan kumpulan elemen data, atau kumpulan beberapa nilai Atribut,
atau kumpulan Field-data yang mewakili satu Entitas secara lengkap.
Misalnya: Entitas pegawai memiliki record: NIP, Nama, Alamat, Pangkat,
Jabatan, dsb.
File : File data, adalah kumpulan Record
data yang sejenis yang direkam ke dalam satu media, memiliki
Atribut-atribut yang sama, namun nilai data-nya berbeda.
Database : Basis-data, kumpulan File data
yang dipadu dan saling berkaitan untuk membentuk suatu fondasi
pengelolaan informasi pada satu organisasi.
Database Management System (DBMS) : Sistem
Manajemen Basisdata, suatu sistem yang terdiri atas Basis-data dan
Perangkat Lunak (Software / program) yang bertujuan untuk effektivitas
dan effisiensi dalam pengelolaan basisdata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar