Perangkat Input Radio Frequency Identification Device (RFID)
RFID merupakan piranti yang memanfaatkan
gelombang frekuensi radio untuk mengirimkan data dari suatu yang
ditempeli RFID tersebut ke piranti pelacak RFID. RFID memiliki kelebihan
dalam hal keamanan, karena pirantinya sulit dipalsukan. Selain itu,
piranti ini tidak memerlukan media kabel penghubung dan tidak memerlukan
area lurus pandang (line of sight), sehingga sangat sesuai
untuk memonitor sesuatu yang bergerak. RFID dapat memantau sesuatu
dengan radius yang bervariasi tergantung kepada kekuatan pemancarannya.
Beberapa contoh pemanfaatan RFID:- Penarikan biaya jalan tol
- Pengidentifikasian dan pelacakan jalur kereta
- Pemantauan transportasi truk kontainer
- Aplikasi-aplikasi pengolahan kesehatan dan logistik
- Pengidentifikasian hewan
- Pelumpuhan mobil untuk alasan keamanan
- Otentikasi dokumen
- Pelacakan pemain ski
- Pemantauan peserta pada lomba olah raga
Teknologi RFID biasanya menggunakan
frekuensi sekitar 30 – 500 KHz untuk frekuensi rendah, sementara RFID
frekuensi tinggi menggunakan frekuensi 800 – 950 MHz, dan 2,4 – 2,5 GHz.
Semakin tinggi frekuensinya semakin jauh jarak jangkauannya, semakin
tinggi kecepatan bacanya dan semakin mahal. Untuk frekuensi tinggi
biasanya digunakan untuk melacak kereta api dan penarikan pembayaran tol
secara otomatis.
Setiap RFID biasanya memiliki komponen-komponen seperti berikut:
- Sebuah piranti RFID (transponder atau tag) yang berisi data tentang benda atau sesuatu yang ditempeli transponder tersebut.
- Sebuah antena untuk mentransmisikan sinyal RF dan piranti RFID ke piranti pembaca RFID.
- Sebuah transceiver pembangkit sinyal RF.
- Sebuah piranti pembaca yang menerima transmisi RF. Piranti ini kemudian menyampaikan data yang diperolehnya ke sistem komputer untuk diproses.
- Selain itu biasanya ada perangkat lunak atau aplikasi yang dipergunakan untuk mengolah data yang diperoleh.
Bentuk piranti RFID ini sangat beragam.
Pada pelacakan binatang, piranti ini ditanamkan di bawah kulit binatang
tersebut. Diameter piranti ini tidak lebih besar dari isi pensil. RFID
dapat terbentuk seperti pasak, untuk dipasang pada pohon untuk
melacaknya apabila dicuri, dapat pula berbentuk kartu kredit.
Tag RFID memiliki dua kategori, yaitu
aktif dan pasif. Tag aktif biasanya menggunakan baterai yang dapat
merupakan piranti read/write, bahkan pada beberapa sistem memiliki
memori hingga 1 MB. Kelebihan jenis aktif ini, biasanya jarak
jangkauannya lebih jauh, karena piranti memiliki daya sendiri. Namun
kelemahan bentuk ini adalah ukurannya yang agak besar, harganya lebih
mahal dan usianya lebih singkat, karena bergantung pada jenis baterai
dan temperatur dimana tag ini ditempatkan. Tag RFID pasif lebih kecil,
ringan, dan tahan lama, tag ini memanfaatkan daya yang diperoleh dari
piranti pembaca. Kelemahannya terletak pada jarang jangkauan yang sangat
terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar