Data Warehouse
Apabila berbagai basis data selama beberapa tahun selalu dipelihara dan dikumpulkan maka kumpulan berbagai data periodik ini bisa disebut sebagai data warehouse. Kumpulan basis data ini dapat menjadi bahan untuk analisis data dan terutama untuk mendukung pengambilan keputusan, dan pada umumnya tidak digunakan oleh organisasi untuk memproses transaksi. Sistem untuk transaksi data harian biasa disebut sebagai On Line Transaction Processing (OLTP), sebagai perbandingan berikut ini disajikan tabel perbedaan Data Warehouse dan OLTP.
TABEL: Perbandingan antara Data Warehouse dan OLAP
Data Warehouse
|
OLTP
|
|
|
Sumber data dari Data Warehouse adalah data operasional
dalam suatu organisasi seperti data pelanggan, data produk, dsb,
kemudian ditambah dengan data eksternal misalnya dari Internet seperti
data pemasok, dan data komersial lainnya.
Data Warehouse bersifat multidimensional, lebih dari dua dimensi, sementara tabel relasional untuk OLAP
hanya berdimensi dua. Sebagai contoh berikut ini adalah tayangan data
tiga dimensi dari data pembelian barang selama beberapa tahun.
Berdasarkan susunan data dimensional seperti diatas, analisis data
dapat dilakukan misalnya untuk menjawab pertanyaan : “Berapa jumlah
barang-1 yang disalurkan oleh pemasok-2 antara tahun (n-3) sampai dengan
tahun (n-1)?”. Persoalan utama yang mungkin dihadapi adalah volume data
warehouse tentu sangat besar sehingga diperlukan teknologi pemrosesan paralel seperti Symmetric Multi Processor (SMP) atau Massively Parallel Processor(MPP).
Data Warehouse dapat dibangun menggunakan program aplikasi
yang dirancang sendiri, tetapi tersedia beberapa perangkat lunak yang
dipasarkan khusus untuk membangun data warehouse pada suatu organisasi,
antara lain:
- SourcePoint (Software AG)
- HP Intelligent Warehouse (Hewlett Packard)
- FlowMark (IBM)
Laudon dan Laudon (1998) dalam bukunya menuliskan beberapa langkah untuk membangun data warehouse organisasi, yaitu:
- Menentukan misi dan sasaran bisnis yang akan dicapai dengan membangun data warehouse.
- Melakukan identifikasi komponen data yang diperlukan dari basisdata operasional untuk membangun data warehouse.
- Merancang struktur basis data untuk data warehouse.
- Membangun kebijakan dalam mengarsipkan data lama sehingga ruang penyimpanan bisa diatur sedemikian rupa agar eksekusi program analisa data tidak terlalu lamban.
- Mentransfer data operasional secara periodik ke dalam basis data warehouse.
Selain data warehouse dikenal pula istilah data mart
yang tidak merupakan bagian dari data warehouse untuk melayani
kebutuhan organisasi dalam lingkup yang lebih sempit, misalnya kebutuhan
bagian atau departemen tertentu dalam organisasi. Perbedaan antara data
warehouse dan data mart antara lain:
- Data mart difokuskan untuk keperluan pemakai yang terkait dalam sebuah departemen atau suatu fungsi bisnis.
- Data mart biasanya mengandung data operasional yang tidak terlalu rinci seperti pada data warehouse.
- Data mart umumnya mengandung informasi yang lebih sedikit dibanding dengan data warehouse.
Beberapa contoh produk data mart adalah sebagai berikut:
- SmartMart (IBM)
- Visual Warehouse (IBM)
- PowerMart (Informatica)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar