Informasi dan Organisasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen
modern, bahkan dikatakan bahwa informasi merupakan aliran darah dalam
tubuh organisasi, sehingga tanpa informasi maka organisasi akan mati.
Informasi diperoleh melalui pengolahan data, sehingga data
adalah bahan mentah informasi, dan informasi adalah produk pengolahan
data yang dilakukan oleh sistem informasi. Siklus informasi dalam
organisasi disajikan dalam diagram disamping ini.
Pada awalnya semua organisasi mulai dengan mengumpulkan data, data
kemudian dimasukkan (data-entry) kedalam sistem komputer melalui
perangkat masukan (input), dan disimpan ke dalam file basisdata. Data
yang tersimpan dalam file basisdata kemudian dibaca kembali dan diproses
menjadi informasi, informasi ini disajikan pada perangkat output untuk
diberikan ke pengguna. Pengguna kemudian menggunakan informasi untuk
melakukan tindakan atau mengambil keputusan. Beberapa saat kemudian
hasil tindakan atau hasil pengambilan keputusan di-evaluasi dan menjadi
bahan untuk perbaikan data.
Kualitas informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi bergantung pada beberapa faktor, antara lain:
- Ketepatan waktu : informasi harus tiba ditangan pengguna tepat waktu, tidak boleh terlambat, informasi yang terlambat akan berkurang nilainya. Disamping ketepatan waktu (timeliness) informasi juga ditentukan oleh usia (age), berapa lama informasi tersebut berlaku. Faktor usia biasa dikaitkan dengan rentang waktu (time frame), misalnya laporan keuangan hanya berlaku 4 bulan.
- Ketepatan isi : informasi harus tepat isi-nya, atau harus akurat, tidak mengandung kesalahan. Ketepatan isi juga selain berkaitan dengan akurasi juga berkaitan dengan presisi. Akurat berarti tidak mengandung kesalahan, sedang presisi menyatakan derajat kerincian informasi, semakin rinci berarti semakin presisi.
- Ketepatan sasaran : informasi harus tiba ditangan orang yang memerlukannya, apabila salah sasaran informasi tersebut tidak berguna atau bisa disalah-gunakan.
- Relevansi : informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna-nya, bila tidak maka informasi ini tidak berguna.
- Kemudahan akses : informasi harus bisa diperoleh dengan mudah agar dapat diterima oleh pengguna tanpa hambatan dan lancar. Misalnya informasi harus tersedia di jaringan dengan fasilitas akses yang aman dari orang yang tidak berhak.
- Kelengkapan : informasi harus lengkap sesuai dengan kebutuhan, apabila tidak lengkap tentu nilai dan kualitasnya kurang.
Ada beberapa peranan penting sistem informasi dalam organisasi, antara lain:
- meningkatkan kinerja organisasi melalui:
- peningkatan produktivitas
- pengurangan biaya
- peningkatan pengambilan keputusan
- peningkatan layanan ke pelanggan
- pengembangan aplikasi-aplikasi strategis
- mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendalian dalam organisasi
- mengkoordinasikan subsistem-subsistem dalam organisasi
- meng-integrasikan subsistem-subsistem
Informasi tidak hanya dipakai untuk kepentingan internal organisasi
tetapi juga dipakai oleh pihak eksternal. Pemakai internal meliputi staf
operasi, manajemen tingkat bawah, hingga manajemen tingkat atas,
sedangkan pengguna eksternal bisa berupa para pelanggan, para pemasok
barang dan jasa, para pemegang saham, dinas-dinas pemerintahan, dan
sebagainya.
Sistem informasi harus mendukung semua kegiatan dan melayani
kebutuhan pada semua level dalam organisasi. Gambar berikut ini
menyajikan level organisasi dan sistem informasi yang mendukungnya.
Pada level atas yang biasanya adalah pimpinan tertinggi seperti
direktur, wakil direktur, presiden direktur, dan sebagainya, ditunjang
oleh sistem informasi yang khusus diperuntukkan bagi mereka, yaitu Executive Information System (EIS)
atau Sistem Informasi Eksekutif. Manajemen tingkat atas ini bertanggung
jawab pada perencanaan jangka panjang atau perencanaan strategis.
Pada level menengah yang biasanya adalah manajer divisi, kepala
bagian, manajer operasi, manajer pabrik, dan sebagainya, ditunjang oleh
sistem informasi yang populer dengan nama Management Information System (MIS)
atau Sistem Informasi Manajemen (SIM). Manajemen tingkat menengah
bertanggung jawab dalam hal perencanaan dan kordinasi program-program
jangka pendek.
Pada level bawah yang biasanya adalah para penyelia (supevisor), para
staff pendukung, para ahli yang diperbantukan, kepala sub-bagian, dan
sebagainya, mereka ditunjang oleh sistem yang akan memperlancar
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi, seperti Office Automation System (OAS) atau sistem otomasi perkantoran. Mereka bertanggung jawab pada pengendalian operasional sehari-hari.
Level operasional adalah level dimana para staff bekerja dalam
melaksanakan kegiatan operasional organisasi, berhadapan langsung dengan
para pengguna layanan, dimana transaksi data sehari-hari berlangsung,
sehingga mereka ditunjang dengan sistem pengolahan transaksi atau Transaction Processing System (TPS).
Disamping sistem informasi yang mendukung langsung level manajemen
organisasi terdapat beberapa sistem informasi yang bisa digunakan oleh
siapa saja dalam organisasi untuk memperlancar penyelesaian tugasnya,
antara lain Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan, Expert System (ES) atau Sistem Pakar, serta Neuro-Fuzzy System atau Sistem Jaringan Syaraf Tiruan dan Logika Samar.
Tabel berikut ini menunjukkan jenis sistem informasi yang digunakan dalam organisasi.
Jenis Sistem
|
Focus
|
Level
|
Tujuan Utama
|
TPS | Data | Operasional | Menangani transaksi rutin dan pemeliharaan basis data |
OAS | Komunikasi | Bawah | Menangani dokumen dan media pesan (message : text, voice, image, video, data) |
MIS | Informasi | Menengah | Pelaporan rutin dari basisdata |
EIS | Kemudahan akses | Atas | Akses ynag mudah dan cepat terhadap data / informasi baik internal maupun eksternal |
DSS | Keputusan | Semua level | Menyediakan alternatif keputusan melalui model analitik dan basis data |
ES | Saran pakar | Semua level | Menyediakan alternatif keputusan berdasarkan pertimbangan pakar (expert logical reasoning) |
Neuro-Fuzzy | Keputusan | Semua level | Menyediakan alternatif keputusan melalui pengenalan pola (pattern recognition) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar